MAKALAH GAYA BAHASA
Disusun oleh :
Ø Badri Rohman 12.05.0.001
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika
Universitas Riau Kepulauan Batam
2012/2013
Daftar Isi
halaman
Kata Pengantar 2
Gaya Bahasa 3
A. Pengertian Diksi 3
B. Makna Denotatif 3
C. Makna Konotatif 3
D. Peribahasa 3
E.
Majas 4
1.Majas Perbandingan 5
2.Majas Sindiran 6
3.Majas Penegasan 7
4.Majas Pertentangan 9
Daftar Pustaka 10
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat
Tuhan YME bahwa makalah ini dapat diselesaikan sesuai target waktu yang
diberikan.
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidikan Matematika Universitas Riau Kepulauan.
Gaya bahasa merupakan
bagian dari pola berkomunikasi dengan menggunakan aturan dan maksud tertentu.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan diksi atau
pilihan kata, makna denotasi dan konotasi, peribahasa dan majas yang merupakan
bagian-bagian dari gaya bahasa.
Semoga makalah ini
dapat berguna terutama untuk memberikan sedikit gambaran tentang hal-hal yang membentuk pola atau gaya dalam
berbahasa.
GAYA BAHASA
A.Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan
kata.Artinya,seseorang memilih dan menggunakan kata yang tepat untuk menyatakan
sesuatu.Dengan kata yang tepat , pengarang atau penyair dapat mengungkapkan secara tepat apa yang ingin
disampaikan kepada pembaca.
Contoh : Saya dipuji dengan ayah karena
kepandaian saya dalam matematika
Diksi dalam kalimat di atas masih
kurang tepat. Penggunaan kata sambung dengan dalam kalimat di atas tidak tepat. Kata yang pas adalah kata oleh.
Jadi, kalimat diperbaiki menjadi :
Saya dipuji oleh ayah karena kepandaian saya dalam
matematika
B.Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna sebenarnya
atau makna yang memang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut.
Contoh : kata Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam
mulut, dikunyah , dan ditelan.
Penggunaan dalam kalimat : Saya makan roti (
bermakna saya mengunyah roti )
C.Makna Konotatif
Makna konotatif adalah bukan makna
sebenarnya.Dengan kata lain,makna kias atau makna tambahan.
Contoh : Makan hati
saya dibuatnya. ( makan hati bukan bermakna mengunyah hati tetapi menahan
perasaan marah )
D.Peribahasa
Peribahasa atau bidal adalah kalimat,
perkataan atau kelompok kata yang tetap susunannya dan mengiaskan suatu maksud
tertentu .
Contoh : bermain air basah, bermain api hangus
Artinya : Apapun pekerjaan yang dilakukan pasti ada akibat
nya.
Peribahasa mencakup 4 jenis :
1.Pepatah
2.perumpamaan
3.Ungkapan
4.Pameo
1. Pepatah
Pepatah adalah peribahasa yang di nyatakan dengan kalimat
yang tetap susunannya dan mengias kan suatu maksud tertentu.Penggunaan ini mengandung nasehat atau ajaran dari
orang-oarang tua.
Contoh : Bermain air
basah, bermain api hangus
Artinya : Apapun pekerjaan yang
dilakukan pasti ada akibat nya.
2.
Perumpamaan
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa
yang berisi perbandingan.Biasanya menggunakan kata
seperti : bagai, bak, laksana, dan lain-lain.
Contoh : Seperti air dengan tebing.
Contoh : Seperti air dengan tebing.
Artinya :persahabatan yang kokoh dan
tolong-menolong
3.
Pemeo
Pameo ialah sejenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh: Patah tumbuh hilang berganti.
Contoh: Patah tumbuh hilang berganti.
Artinya :sesuatu yang hilang pasti ada penggantinya
4. Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan
kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur
yang membentuknya.
Contoh : halam buntu
Artinya : jalan buntu
E.Majas
Majas adalah bahasa kias yang diungkapkan untuk menimbulkan
kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau
pendengarnya.
Majas terdiri dari :
1. Majas perbandingan.
2. Majas pertentangan.
Majas terdiri dari :
1. Majas perbandingan.
2. Majas pertentangan.
3. Majas
sindiran.
4. Majas penegasan.
1.Majas perbandingan
Majas perbandingan terdiri atas tujuh bentuk yaitu :
a). Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
b).Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
4. Majas penegasan.
1.Majas perbandingan
Majas perbandingan terdiri atas tujuh bentuk yaitu :
a). Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
b).Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
c). Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
d). Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalamkesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.
Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalamkesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.
e).Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
1) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
2) Melati, lambang kesucian
3) Teratai, lambang pengabdian
f). Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Contoh:
1) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
2) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
g).Sinekdokhe
Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk yaitu :
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
1) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
2) Melati, lambang kesucian
3) Teratai, lambang pengabdian
f). Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Contoh:
1) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
2) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
g).Sinekdokhe
Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk yaitu :
a. Pars pro toto, yaitu
menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti
2. Majas Sindiran
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
a) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
1) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
2) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
b) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
a) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
1) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
2) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
b) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
1) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
2) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
c) sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini
biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
1) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
2) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini
biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
1) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
2) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
3. Majas Penegasan
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk yaitu:
a) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
b) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk yaitu:
a) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
b) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
1) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
2) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
1) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
2) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
d) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat
kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
e) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
1) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
2) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
f) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin lama makin menurun.
Contoh :
1) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuranitu.
e) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
1) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
2) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
f) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin lama makin menurun.
Contoh :
1) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuranitu.
2) Di kota dan di desa hingga pelosok kampung semua
orang merayakan HUT RI ke -62.
g) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
1) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
2) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
4. Majas Pertentangan
Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.
g) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
1) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
2) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
4. Majas Pertentangan
Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.
a) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
b) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
c) Hiperbola
Majas Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Majas Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut
tulang.
d) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatudengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatudengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh :
Mengapa kamu
bertanya kepada orang bodoh seperti saya?
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanto, Asul.2005. Kesusasteraan Sekolah Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan
SMA. Jakarta . Grassindo
Irianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta .
Prestasi Pustaka Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar